Hubungan sampah dengan lingkungan sekitar
Sampah merupakan sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi. Berdasarkan jenisnya, sampah dibagi menjadi sampah organik yang bisa terurai dan sampah anorganik yang sulit terurai. Sampah yang tidak bisa terurai atau sampah anorganik merupakan masalah bagi lingkungan. Hal tersebut karena sampah ini sulit terurai oleh pengurai sehingga bertahan bisa bertahun-tahun, bahkan hingga ribuan tahun.
Nah, pada kesempatan ini kami akan meneliti pembuangan sampah atau sampah sampah yang dibuang dan dibiarkan menumpuk begitu saja. Pada penelitian ini, kami mengambil tiga tempat, yakni sampah pada pembuangan TPQ, sampa pada pembuangan sekolah (SMA), dan yang terakhir adalah sampah pada pembuangan pasar.
Sampah yang kami temukan pada penelitian ini rata rata adalah jenis sampah Sampah Organik Basah (sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya.), Sampah Organik Kering (kayu, ranting pohon, kayu dan daun – daun kering.), Sampah Anorganik (plastik, botol / kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik.).
Pada hari Minggu tanggal 4 februari 2024 pukul 09.57 kami pergi untuk mengamati sampah di lokasi pembuangan sampah sekolah(SMA).
Pada hari Minggu tanggal 4 Febuari 2024 pukul 10.21 kami mengamati sampah di tempat pembuangan sampah belakang pasar batur. Sampah yang ada di belakang pasar batur memiliki tinggi sekitar 90cm, kebanyakan sampah yang ada adalah sampah sisa makanan atau sisa produk produk dari pasar.
Pada hari Minggu tanggal 4 Februari 2024 pukul 09.45 kami pergi ke TPQ Jakenan untuk mengamati sampah yang ada di pembuangan sampah belakang TPQ. Sampah yang ada di belakang TPQ memiliki panjang sekitar 80cm, sampah di dalamnya juga bermacam macam mulai dari sampah jajanan ciki, sampah rumah tangga, sampah plastik, Samah sisa makanan, dll.
pada gambar ini kita dapat melihat banyak kulit kelapa yang berada di pembuangan sampah pasar bringin, hal ini juga dapat menimbulkan sumber masalah sosial seperti banyak nya serangga atau lalat yang hinggap dan dapat menyebarkan virus atau kuman ke orang yang berbelanja di pasar.
Pada gambar ini kita dapat melihat sampah botol kaleng dan sampah sampah plastik lainnya, di pembuangan sampah TPQ Jakenan, sampah ini tentu dapat menimbulkan sumber masalah sosial seperti menganggu kegiatan mengaji atau mengganggu pemandangan
Pada gambar ini kita dapat melihat sampah sampah botol plastik yang ada di pembuangan sampah sekolah/SMA, sampah botol plastik ini tentu dapat menimbulkan sumber masalah sosial jika dibiarkan saja dan tidak diolah dengan benar
Pada gambar kita dapat melihat pecahan gelas kaca yang berada disekitar tumpukan sampah. Hal ini dapat menimbulkan sumber masalah sosial yaitu dapat melukai orang dan hewan di sekitarnya. (Fotografer: Sulis Setiyowati, Penulis: Devinta Joyce Distriyani)
Pada gambar ini kita dapat melihat tumpukan daun kering yang berada di belakang pasar. Hal ini dapat menimbulkan sumber masalah sosial seperti mengganggu pemandangan, juga dapat memicu sampah daun di bakar. Namun sampah daun ini dapat kita olah menjadi pupuk organik agar lebih bermanfaat. (Fotografer: Sulis Setiyowati, Penulis: Devinta Joyce Distriyani)
Pada gambar ini kita dapat melihat makanan sisa atau makanan yang sudah busuk di buang di tumpukan sampah dengan berserakan dibelakang pasar. Hal tersebut dapat menimbulkan sumber masalah sosial seperti munculnya banyak lalat, baunya busuk, mengganggu pemandangan pembeli di pasar, munculnya penyakit karna bakteri yang ada di sekitar sampah. (Fotografer: Sulis Setiyowati, Penulis: Devinta Joyce Distriyani)
Pada gambar ini kita dapat melihat triplek dan kardus bekas di sekitar tumpukan sampah yang berada di lapangan belakang sekolah. Hal ini dapat menimbulkan sumber masalah sosial seperti mengganggu pemandangan orang sekitarnya. (Fotografer: Sulis Setiyowati, Penulis: Devinta Joyce Distriyani)
Penulis adalah Devinta Joyce Destriyani dan Sulis setiyowati, siswa kelas XI-5 SMA N1 Jakenan Pati Jawa Tengah